Wahana Guru Berbagi Informasi Pendidikan

June 18, 2019

Perbandingan Di Tangan Pemilih

Perbandingan di tangan pemilih, ketika dua atau tiga kubu yang berseberangan pastilah ada dalam memilih pemimpin. Calon pemimpin ada juga yang namanya "Bumbung Kosong" alias tidak ada lawan dalam sebuah pilihan.

Namun ketika calon-calon sudah ditetapkan oleh panitia, maka kontestasi ada di tangan-tangan pemilih.

Membandingkan kinerja periode-periode yang sudah dilalui oleh calon yang pernah memimpin dengan calon baru, pasti ada dibenak pemilih. Apalagi calon yang berstatus pernah menjabat 2 periode dengan lawan yang Incumbent, bahasa politiknya atau petahana dalam artian Bahasa Indonesia.

Perbandingan Di Tangan Pemilih
Ulasan-ulasan kinerja yang pernah dilalui dan yang dirasakan serta rencana-rencana yang dipersiapkan oleh calon pemimpin baru pastinya sudah ada. Sehingga rakyat kecil yang akan dipimpin bisa merasakan jabatan yang pernah dipangkunya selama menjabat.

Tumpang tindih, membandingkan, dan menonjolkan salah satu calon itu pasti ada.

Perlunya sikap dewasa dalam menyuarakan agar tidak menimbulkan polemik yang berbuntut panjang.

Hingga, muncullah masing-masing tim sukses dari kedua atau ketiga belah pihak yang saling menjatuhkan.

Yang menjadi lucu, ketika tim sukses menggembar-gemborkan kejelekan atau kebaikan yang ada. Apalagi tikungan-tikungan tajam tim sukses pun ditempuh, entah dengan cara soto, sate, bakso, bahkan warung gratis selama waktu menjelang.

Tarik ulur dukungan bahkan tim sukses akan menjadi masalah seperti sebuah karet yang tak pernah putus kecuali dengan sikap kedewasaan.

Toh yang dipimpin adalah rakyat dan yang memimpin adalah salah satu dari masyarakat yang mengajukan diri dengan niatan "Bangun Desa, Menata Karya" demi sebuah desa menjadi lebih baik.

Perbandingan-perbandingan ini jangan menjadi pemicu dan pemecah belah kerukunan antar warga. Bentuk, wujud, dan sikap yang ditonjolkan cukuplah wajar-wajar saja, jika tidak! Sakit hati hingga mestinya masa periode berakhir pasti akan terus berlanjut.

Mengantisipasi hal-hal tersebut, kesampingkan rasa persaingan acuh, egoisme, politisasi atau apalah namanya antara kedua, ketiga, atau keempat calon pemimpin. Maka yang akan dipimpin yakni si pemilih akan merasa kebingungan dalam menentukan pilihan.

Lantas pertanyaan yang pastinya timbul jika calon-calon tersebut adalah wakil terbaik adalah: Manakah satu dari sekian calon ini yang terbaik dan paling baik?

Tata niat untuk menyikapi dalam menata hati jika menang dan kalah. Jangan sampai tidak terima dengan kekalahan dan menang dengan kesombongan, sebisa mungkin tetap rendah hati dan menerima apapun yang terjadi sesuai dengan yang dituntunkan oleh Nabi.

Share:
Location: Indonesia

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Apakah tulisan di atas bermanfaat? Silahkan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang bersifat spam dan mengandung sara, mohon maaf akan kami hapus.

Contact Form

Name

Email *

Message *