Wahana Guru Berbagi Informasi Pendidikan

June 27, 2019

Dimanakah Kamu, Ketika Anakmu Tumbuh

Sebelum pertanyaan kejam (Dimanakah Kamu, Ketika Anakmu Tumbuh) ini muncul. Anak sejak bayi membutuhkan perhatian, tumbuh dan perkembangan mengalami fase masanya dari mulai perubahan dan perkembangan.

Hal tersebut nampak terlihat dengan diawalinya saat bayi lahir dan menangis karena faktor alamiah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang baru.

Tahap perkembangan bayi dan balita dari umur 1 (satu) bulan hingga 5 (lima) tahun yang diawali dengan gerakan-gerakan kasar, gerakan-gerakan halus, cara berbicara atau berkomunikasi sampai dengan melakukan kegiatan interaksi sosial maupun kemandirian merupakan fase-fase yang dilakukan oleh anak.

Dimanakah Kamu, Ketika Anakmu Tumbuh
Butuhnya perhatian juga sangat di harapkan oleh seorang anak itu sendiri sehingga dapat berpengaruh bagi sisi psikologi anak. Kurang dan bahkan lebihnya perhatian juga dapat menjadikan anak memiliki watak yang tidak seharusnya.

Alih-alih menasehati dengan ancaman sebagai langkah instan untuk mengekang anak untuk diam dan menurut atau tidak melakukan merupakan langkah yang paling mudah sehingga dirasa ampuh.

Apakah langkah ini tepat dilakukan oleh orang tua?

Banyak kita jumpai ketika melihat orang tua melakukan hal tersebut, untuk melakukan sebuah ancaman yang terkadang tidak efektif untuk membuat anak menjadi penurut tetapi malah menjadikan anak untuk takut.

Ketika ancaman hanya ampuh sesaat dan tidak untuk jangka panjang!

Faktor psikologi anak yang sering kali diancam, suatu saat kelak akan menjadi anak yang terbiasa diancam terlebih dahulu baru kemudian melakukan.

Menumbuhkan sikap tanggung jawab dan percaya diri?

Tingginya kepekaan seorang anak dapat dilakukan dengan cara memberikan arahan berupa pilihan, batasan, dan pengertian. Hal-hal tersebut merupakan langkah yang dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab dan percaya diri.

Adanya bentuk-bentuk pilihan yang diberikan oleh orang tua kepada anak secara halus dari hati ke hati merupakan cara yang dibuat oleh orang tua agar mudah dipahami dan dicermati oleh anak dengan bahasa yang halus dan mendidik sehingga anak melakukan tindakan tidak merasa terkekang atau dengan terpaksa melakukan.

Lakukan kebiasaan rutin sebagai penetap aturan yang tak tertulis.

Pentingnya sebuah pengertian atau kebiasaan-kebiasaan rutin yang dilakukan oleh orang tua dengan cara mencontohkan, melakukan dan mengingatkan secara berulang-ulang dengan cara yang mudah dipahami agar dapat melekat pada diri anak sehingga dapat menjadi penetap aturan yang tak terlihat yang menjadikan kebiasaan.

Terkadang, munculnya sikap-sikap yang tidak seharusnya ketika bersama teman sebayanya atau ingin selalu diperhatikan oleh orang lain menjadikan anak tersebut ingin diakui keberadaannya. Hal ini akan nampak terlihat ketika anak berinteraksi dengan teman sebayanya, baik di ranah keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar.

Alasan orang tua ketika:
  • Sibuk bekerja?
  • Tidak ada waktu?
  • Sibuk sendiri?
  • Sering marah-marah?
  • Tidak memperhatikan kondisi anak!
Alasan-alasan diatas merupakan beberapa alasan yang sering kita jumpai disekitar kita dan yang paling mentereng dari beberapa alasan yang paling dominan adalah sibuk bekerja.

Hampir semua orang tua sibuk bekerja berjuang demi hidup menyambung nafkah, namun apakah anak mampu mengatasi masalah mereka sendiri.

Jika sudah terlewat masa kanak-kanak ketika anak tumbuh dewasa dan menjadi apa yang tidak seharusnya, maka pertanyaan kejam yang dilontarkan entah oleh orang lain atau diri kita sendiri adalah : Dimanakah Kamu, Ketika Anakmu Tumbuh.

Ketika yang dibicarakan bukan hanya siapa yang sibuk pergi mencari uang tetapi sebagai orang tua sesibuk apapun itu, luangkan sedikit waktu untuk berinteraksi serta berkomunikasi dan jangan melempar tanggung jawab dan tekanan pada satu orang saja melainkan pendidikan dan dukungan.

Lakukan pembagian tugas demi kebahagiaan keluarga karena semua itu membutuhkan kesatuan dan kerjasama seluruh keluarga.

Jangan jadikan alasan sibuk mencari uang untuk melempar tanggung jawab dengan alasan tidak ada waktu dan sibuk sendiri dengan kegiatan yang kita lakukan.

Ubah sikap-sikap ini melalui tindakan nyata, jika tidak maka kita suatu saat nanti kita akan kehilangan masa-masa dimana mereka butuh sandingan dan dukungan.(*)

Share:
Location: Indonesia

2 comments:

  1. Subhanallah....btul kdng lp akan ank mski sjnk.gegara sbuk kerja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, sama-sama saling mengingatkan Mbak/Mas

      Delete

Terima kasih atas kunjungannya. Apakah tulisan di atas bermanfaat? Silahkan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang bersifat spam dan mengandung sara, mohon maaf akan kami hapus.

Contact Form

Name

Email *

Message *