Wahana Guru Berbagi Informasi Pendidikan

February 26, 2019

Do'a Yang Diajarkan Nabi Ketika Sahabatnya Terlilit Hutang

"Jare Bapak, wong utang kui koyo benang ruwet tur mbulet, lek wes kadung ruwet kui angel owah-owahane, urip soyo sungkan nanging mati ora gelem". Kata Ayah, orang yang hutang itu ibarat tali yang kusut dan terlebih lagi sulit dipercaya, jikalau sudah kusut itu susah untuk diluruskan kembali, hidup segan mati tak mau. Yaa! itulah kata-kata yang sering saya ingat betul dari apa yang disampaikan kepada saya ketika menjelang sore sambil mencabuti rumput 16 tahun yang lalu dan menjadi pelajaran hingga saat ini.

Kita sebagai umat muslim, utamanya umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, pasti semuanya hampir pernah berhutang kepada sesama, entah itu berhutang sebagai jalan penyambung hidup atau untuk kebutuhan sesaat atau bahkan kebutuhan-kebutuhan yang lain. Orang jawa mengatakan klo hutang itu ibarat mengambil rizki yang belum diberikan dan kita mengambilnya terlebih dahulu

Dalam Islam, berhutang bukan sesuatu yang dilarang, boleh-boleh saja asalkan kita berusaha sekuat tenaga dan berusaha sungguh-sungguh untuk melunasi hutang tersebut sesuai akad yang ditentukan dari kedua belah pihak tersebut.

Lantas! Bagaimana jika kita belum bisa untuk melunasinya. Terasa hidup pun jadi tidak tenang apalagi ketika makan atau menjelang tidur menjadi tidak nyenyak. Ketika siang hari terasa was-was dan ketika malam hari terasa sebagai siksaan karena tidak bisa tidur. Mungkin dari kita sempat ada yang berpikiran nekat lantas berpikir secara instan, bisa dikatakan "sumbu pendek" sehingga melakukan sesuatu yang malah lebih merugikan diri sendiri atau bahkan orang lain dan ada pula dengan hutang tersebut menjadi penyebab kita lebih berpasrah dan berserah diri kepada Allah.


Ada sebuah pelajaran dan hikmah yang patut kita ambil bersama pada kisah ini. Kisah yang pernah dialami sahabat Nabi yang bernama Abu Ummah yang diceritakan oleh Abu Said Al Khudri.

Abu Said Al Khudri mengisahkan: “Suatu hari Rasulullah SAW masuk masjid, disana beliau menemukan ada seorang sahabat bernama Abu Umamah yang sedang duduk. Beliau bertanya: “Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat engkau sedang duduk di luar waktu salat?” Ia menjawab: “Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau berkata: “Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila engkau membacanya, maka Allah ta’ala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” ‘Tentu wahai Rasulullah’ Beliau bersabda: “jika kau berada di waktu pagi maupun sore bacalah do’a ini:
الّلهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
وَ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْل
وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرّجَالِ
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas, Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.

Abu umamah berkata: “Setelah membaca do’a tersebut, Allah ta’ala berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud).

Apapun penyebabnya jika kita terjerumus dalam lilitan hutang, ada baiknya kita selalu ingat hadist riwayat Abu Daud di atas. Dari hadist tersebut kita dapat pahami bahwa do’a adalah salah satu solusi ketika dililit hutang. Mohonlah pertolongan Allah, Dzat yang maha berkuasa atas segala-galanya.

Hal yang terpenting yang harus kita garis bawahi dan menjadi titik temu bahwa solusi hutang bukanlah kabur melarikan diri, memutuskan tali silaturami atau memutuskan untuk gantung diri dan lari dari masalah justru membuat kita semakin terlibat masalah atau menambah masalah baru dikemudian hari. Sedangkan jika kita mengakhiri hidup hanya karena tidak tahan menghadapi beban kehidupan menandakan bahwa kita adalah orang yang tidak beriman.

Share:

4 comments:

Terima kasih atas kunjungannya. Apakah tulisan di atas bermanfaat? Silahkan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang bersifat spam dan mengandung sara, mohon maaf akan kami hapus.

Contact Form

Name

Email *

Message *