Wahana Guru Berbagi Informasi Pendidikan

March 24, 2019

Tahun ini Lembaga Sampean Dapat Berapa Piala?

Terdengar sayup-sayup percakapan antara 2 (dua) orang Kepala Sekolah di sebuah teras salah satu sekolah jenjang Pendidikan Dasar sebelum mengikuti kegiatan rapat rutin 3 (bulan) an. Sambil bercanda ku mendengar, celetuk salah seorang Kepala Sekolah berkata:

KSD A: "Tahun Ini Lembaga Sampean Dapat Berapa Piala".
KSD B: Gak banyak kok Pak, cuman 1, syukur Alhamdulillah masih mengangkat piala anak didik di lembaga saya. Klo sampean bagaimana?
KSD A: Alhamdulillah pula, ada 3 yang kami raih tahun ini.

Menyimak sedikit obrolan diatas, terkadang miris dibalik obrolan dan pertanyaan yang bersahutan menyelimuti. Berbagai permasalahan kadang tentu sudah menjadi gambaran entah itu jumlah murid yang ada, segi pembiayaan, guru yang kurang dan masih banyak lagi yang menjadi akar sebuah prestasi untuk dapat diraih.


Tahun ini Lembaga Sampean Dapat Berapa Piala?

Pada jenjang pendidikan dasar, sudah tentu banyak sekali berbagai macam lomba yang secara terjadwal maupun tidak, ada O2SN, OSN, Sispres, Sab'ah Lomba, Gerak Jalan tingkat sekolah dasar, Perkemahan dan masih banyak yang lainnya, dari segi lomba yang terjadwal di atas ada juga lomba yang sifatnya tidak terjadwal yang diadakan oleh sekolah baik itu di jenjang menengah pertama dalam mengenalkan lembaganya untuk meraih minat sebelum memulai penerimaan peserta didik baru, dies natalis, lomba sepak bola mini, yel yel pramuka, dan masih banyak pula yang lainnya demi meraih minat siswa untuk masuk.
Baca juga:
6 Trik Membedakan Berita Hoaks dan Fakta
Tak ayal, penilaian masyarakat pun juga ikut andil, meski tidak nyata namun menjadi bahan yang bisa dikata umum, kemana nantinya jika anaknya lulus setelah ini pada jenjang sekolah dasar.

Ditunjang prestasi dengan berbagai macam segudang kegiatan dan piala yang diraih ketika banner ppdb terpampang besar-besar di depan sekolah menjadi nilai plus tersendiri bagi sebuah lembaga untuk memancing minat siswa secara pribadi atau orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Lantas, bagaimana dengan sekolah yang dalam tanda kutip kurang bergairah demi sebuah prestasi.
Baca juga:
NgeBlog bersama Komunitas Ngopi - Bagian 1
Sebagaimana diatas yang sudah dituliskan, kemungkinan banyak faktor yang mendasari. Tinggal bagaimana Kepala Sekolah, guru, dan Komite Sekolah mampu bersinergi untuk memajukan sebuah lembaga.
Baca juga:
Istikhoroh Sang Guru Menjelang Pemilu
Jika prestasi menjadi gambaran utama untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang sekolah yang meraup banyak prestasi alangkah baiknya jika berimbang dengan pendidikan akhlak yang baik.

Share:

1 comments:

Terima kasih atas kunjungannya. Apakah tulisan di atas bermanfaat? Silahkan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang bersifat spam dan mengandung sara, mohon maaf akan kami hapus.

Contact Form

Name

Email *

Message *