Wahana Guru Berbagi Informasi Pendidikan

June 6, 2020

Keluh Kesah Guru Honor Masa Tahun Ajaran Baru Kala Corona Bersama Uje Doank

Resah yang semakin tak berujung saja melihat warta siaran berita di Televisi. Wali murid pun bertanya. Kapan masuk sekolah? Begitu juga dengan peserta didik.

Kujawab saja, menunggu informasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan. Jawabku siang tadi.

Entah sampai kapan masa Corona ini berlalu!

Berita yang kulihat sejak pukul 19.15 setelah isya' hinga pukul 18.00. Saya pribadi bertanya-tanya dalam hati. Entah sampai kapan? Apakah tahun ajaran baru ini tetap dan proses pembelajaran menggunakan daring?

Ealaaah ...

Keluh Kesah Guru Honor Masa Tahun Ajaran Baru Kala Corona Bersama Uje Doank

Kubuka pintu depan rumahku, beranjak pamit pada istri untuk keluar sebentar sambil bertanya-tanya dalam hati. Hemmmmm...

Ku berjalan dan duduk di sebuah warung sebelah rumah. Memesan secangkir kopi.

Tak lama kemudian, datang Uje Doank. Tetangga rumah yang berada di ujung utara kampungku.

Lantas kusahut. Eh, Mas Uje. Mari Mas.

Tolong buatkan kopi seangkir lagi Mas. Pesanku ke pemilik warung.

Tumben, jam segini sudah keluar? Tanyaku ke Mas Uje.
Iyaa Mas, ini lhoo lihat berita kok menghawatirkan tentang Corona. Apalagi kita ini sama-sama guru honor. Sering ditanya kapan masuk sekolah. Jawabnya.

Yaa ... Mau bagaimana lagi Mas Ujee. Jawabku

Pemilik warungpun menjeda pembicaraan kami sambil menyuguhkan 2 cangkir kopi yang Saya pesan.

Mari Mas Uje di minum Kopinya. Kataku.

Lantas kulanjutkan percakapanku dengan Mas Uje. Meski dia menyeruput kopi yang dituang diatas lepek putih.

Sembari menyeruput kubertanya: Tadi masuk sekolah ndak Mas sampean.
Yaa masuk Mas, udah ada perintah sama Kepala Sekolah, jika kita di suruh masuk, tapi yaa gitu, peserta didiknya tetap di rumah.

Oh iyaa Mas, lantas kapan murid-murid ini rapotan. Katanya?
Embuh lah Mas, mungkin yaa nunggu rapat dulu. Jawabku.

Piyee Mas yaa. (Cekrek, Buuuuuuus ....) Sambil Mas Uje menyulut rokok klobotnya dan mengeluarkan aroma khas kebulan rokok.

Lanjut aku berkata kepadanya. 
Tahun ajaran baru 2020/2021 ini nanti gimana yaa teknisnya, opo sampean udah ada kabar opo trawangan gimana nantinya?

Embuh yaa Mas, slentingan yaa tahun ajaran baru teteap, tapi ndak tau nanti teknisnya. Anak-anak paling yaa tetep di rumah, pembelajaran paling yaa jarak jauh. Jawabnya.

Lhaa sampean apa sudah garap adminstrasi kenaikan kelas. Tanyaku.
Paling yaa mulai senin besok Mas mulai, sabtunya baru pengumuman kenaikan kelas, itupun pakai WA ke anak-anak atau orang tua. Informasi setelah itu yaa libur semester. Kata Mas Uje.

Iyaa yaa Mas. Apalagi saat ini yaa waktu mepet-mepetnya sama persiapan PPDB Online.

Kira-kira sekolah sampean dapat siswa berapa. Tanyaku sambil memakan krupuk udang.
Yaa paling kelas 1 dapat 10 siswa, maklum saja lhaa Desa kecil. Jawabnya.

Sampean opo wes buat PPDB Online. Tanyaku.
Belum Mas, katanya. Yaa nunggu rapat sama Kepala Sekolah. Gimana nantinya. Apalagi yaa perlu adanya bukti fisik.
Sama Mas. Tempatku yaa juga belum.

"Wes sak mestine ati iki nelongso". Bunyi nada dering handpone yang Saya punya menjeda pembicaraanku.
Kulihat nama panggilan yang menelpon adalah Nyonya. Lantas ku jawab.

Setelah kututup, Ku pamit sama Mas Uje jika Nyonya minta dibelikan Autan.

Saya pamit dulu yaa Mas. Pinten Mas, kopi 2, krupuk 1, jajan 6. Tanyaku ke pemilik warung.
Telulas ewu, jawabnya.

Saya duluan yaa Mas, klo Mas Uje ndak keberatan besok-besok tak hubugi jika buat PPDB Online. Kita buat sama-sama biar enak.

Siap Mas. Jawab Mas Uje.*)

Share:
Location: Indonesia

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya. Apakah tulisan di atas bermanfaat? Silahkan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang bersifat spam dan mengandung sara, mohon maaf akan kami hapus.

Contact Form

Name

Email *

Message *